MY BEST BONDING TIME

Ada banyak cara untuk mengalihkan atau lebih tepatnya menyibukkan diri bagi ibu yang sedang WFH dan kerap kali merasa jenuh seperti yang Deb rasakan akhir-akhir ini. Memasak, mengajak Rae berbenah kamar dan ruang bekerja sekaligus ruang bermainnya, main game , menulis (ya meski tidak di blog, hanya sekedar orat oret secarik kertas bekas) dan menonton drama Korea (yang ini sepertinya sudah berlangsung tidak hanya saat killing time saja ya). Namun yang paling sering Deb lakukan akhir-akhir ini adalah yang paling pertama disebutkan, Memasak.

Mungkin karena hoby makan, dan mulai irit dengan situasi ekonomi yang sekarang sedang sulit, maka hoby memasak ini akhirnya berdampak postif bagi saya dan keluarga. Dan beruntungnya, setiap hasil masakan yang Deb buat sepenuh hati ini , selalu berujung dengan komentar ‘Ini cocok dijual loh.’

Home Made Mie Ayam ala Mama Rae

Saat hampir semua penikmat masakanku berkomentar demikian, ada kepuasan dan kebanggaan yang tak bisa Deb ukur dengan meteran apapun. Apalagi… jika hari berikutnya Rae dan Papanya minta dibuatkan lagi dan lagi.

Namun sebenarnya, ada hal lain yang sangat berarti selain menghabiskan waktu luang dan melakukan pengiritan dengan memasak apapun untuk orang-orang seisi rumah, yaitu: Bonding Time.

Proses memasak yang dibantu adik-adik bahkan anak juga suami, menjadikan ikatan di antara kami semakin kuat. Memasak untuk dinikmati bersama, mengerahkan anggota keluarga aktif saling membantu. Maklumlah, di rumah kami hidup selusin orang.

Deb seperti biasa akan memberi komando tiap-tiap orang untuk ambil bagian , entah itu mengupas bawang, menumbuk cabai atau memotong sayuran bahkan mencuci piring setelah semuanya selesai. Yang lain bolak balik ke pasar atau warung jika ada kekurangan bahan yang terlupa atau out of stock tiba-tiba.

Ini adalah bonding time terbaik yang pernah saya rasakan. Menyantap hasil kerja sama bersama-sama sungguh memuaskan. Meski saya yang mengatur apa dan bagaimana serta seberapa banyak takaran resep masakannya, namun semua merasa berkontribusi atas keberhasilan masakan tersebut. Meski mungkin hari sebelumnya di antara kami sering ada perdebatan tak penting, namun semua akan terlupa ketika semua sibuk memasak dan menyantap hasil masakan tersebut.

Oh iya, hobby memasak ini tidak hanya Deb yang memilikinya. Ada Chef yang lebih jago di rumah kami. Berdarah asli Sanger , Papanya Rae, suami Deb juga sangat ahli memasak , apalagi masakan khas Sulawesi Utara ya…

Ikan Bakar Manado ala Papa Rae

Beberapa bulan selama #dirumahaja, kami sesekali mendapatkan order ikan bakar Manado (sebagai menu andalan) , Ayam Rica, Ikan Woku, dan Ayam Woku dari beberapa kolega. Keuntungannya lumayan banget membantu kebutuhan pokok di rumah. Mungkin jika ada Sahablog area Jakarta penasaran, boleh mencobanya dengan order langsung via komentar kok… ^_^

Jadi, bagaimana bonding time Sahablog dengan keluarga?

Semoga bahagia dengan cara sederhana juga terjadi di keluarga kalian ya …

My Rae’s Diary – Makan Apa ya Sebaiknya?

Hellow Om, Tante , Para Sahablog mamaku yang paling kece, namaku Raenar Anugerah Balaati. Umurku 5.5 bulan. Aku lahir belum genap 36 minggu seperti teman-teminku lainnya. Tapi, kata mama, kesehatan dan perkembanganku sungguh merupakan keajaiban. Beratku cuma 2.6 kg, kecil tapi semua anggota tubuhku sudah sempurna. Itu merupakan Anugerah kan? Itulah Namaku. Tapi aku lebih suka dipanggil Rae, kata mama lebih kece.

baby-rae

Ini aku baru keluar dari inkubator karena kekurangan oksigen

Maafkan ya kalau mamaku jarang ngeblog beberapa waktu ini. Biasa deh, mama suka galau sebelum ketemu sama Papa. Setelah ketemu Papa, mama sibuk membangun cita dan cinta , lalu hadirlah aku Agustus 2016 lalu. Sekalipun aku masih bayi, mama sudah ajak aku jalan sana jalan sini lho.

Aku juga udah naik pesawat dan senyam senyum ke semua orang yang aku temui. Kata mama aku anak yang ramah dan murah senyum, ga banyak nangis kecuali kalau aku haus, gerah sama popokku yang penuh, atau kalau aku pengen mama peluk-peluk. Aku anak baik kan? 🙂

pesawat

Aku di pesawat menuju Semarang

Oh, kalo ditanya soal hobi, ga jauh berbeda kok hobiku dengan anak seumur aku. Minum susu, tidur, main krincingan dan baru-baru ini aku sudah bisa tengkurap meski sedikit dibantu sama papa atau mama. Yang pasti aku bayi full ASI lho meski mama kerja terus tiap SenJu alias Senin sampai Jumat.

Dan ga cuma mamaku yang berjuang, Papaku yang jaga aku tiap SenJu selama mama kerja juga hebat lho. Papa super sabar dan telaten sambil kerja dari rumah dan mengasuh aku yang sudah makin suka diajak ngobrol ini. Papa Mamaku contoh yang luar biasa untuk kerja sama dalam Rumah Tangga, begitu kata Opung dan Oma. Semangat terus ya Papa dan Mama!

tengkurep

Aku bisa tengkurep

 

Dan, awal Maret nanti, mama bilang aku udah bisa makan selain tetap minum ASI. Mamaku lagi sibuk neh tanya sana sini harus kasih aku makan buah, sayur, atau makanan serealik seperti beras terlebih dahulu. Tante dan Om ada masukan untuk mama gag ya? Yah… aku tahu, mama sudah tanya bidan , tanya Oma, tanya Opung, tanya semua, tapi katanya mau survey suara terbanyak. Begitulah kalau mama sudah galau… ^_^

 

Terimakasih sudah berkunjung ke blog Mama ya Om, Tante… ditunggu sarannya untuk aku yang ganteng ini. *_^